Pages

Trust U can

0 komentar

Kemarin telah dibahas tentang segala macam nyeri beserta pencegahanya,sekarang penulis
akan mencoba bagaimana nyeri itu berlangsung dan bagimana agar nyeri itu tidak terjadi.
Tanpa sadar ya,ketika kita ditusuk oleh jarum pasti reaksi kita terkejut dan langsung teriak
karena sakit,tetapi setelah itu rasa sakit itu menghilang dengan sendirinya. Sebenarnya kita
tidak menginginkan rasa sakit itu, tetapi secara tak sadar otak kitalah yang menyebabkan
adanya rasa sakit itu,

Dalam dunia kesehatan untuk menimbulkan rasa nyeri maka harus ada suatu gangsangan
entah itu rangsangan kimia seperti sabun yang kita gunakan saat mandi tanpa sengaja masuk
kedalam mata yang menyebabkan perih, maupun rangsangan fisik seperti dipukul,terjatuh
dll. Rangsangan itu sendiri adalah suatu keadaan dimana bagian tubuk kita berinteraksi
dengan benda2 luar, rangsangan yang begitu keras akan membuat sel-sel tubuh yang terkena
rangsanagan itu memproduksi suatu senyawa2 kimia tertentu dalam jumlah yang besar.
Senyawa-senyawa itu disebut mediator nyeri ( prostglandin,histamin,leukin,interleukin
dll), mediaton nyeri akan mengirim impuls ke susunan saraf pusat yaitu di otak melalui 5
jalur, proses ini disebut translasion. Setelah sampai ke otak impuls itu akan di terjemah oleh
otak,otak akan memberikan perintah tentang rangsangan tersebut apakah sakit,sangat sakit
atau tidak. Setelah proses ini selasai, selanjutnya adalah proses modulation, dimana suatu
jaringan yang terkena rangsangan itu akan diperbaiki oleh senyawa2 lain tanpa kita menyuruh
melakukannya.

Pak wito selaku pembimbing beladiri thifan pokhan pada latihan kemarin menceritakan kalau
rasa sakit itu cuman sementara,rasa sakit itu bisa tidak dirasakan kalau kita menganggap itu
tidaklah sakit . kalau dikaitkan dengan dunia kesehatan masuk akal juga apa yang di jelaskan
oleh bapak yang profesinya sebagai karyawan di salah satu universitas swasta dijogja itu.
Untuk mencegah terjadi nyeri kita harus mengganggu salah satu proses nyeri itu, ada obat-
obat tertentu yang menyegah terbentuknya mediator nyeri ( prostaglandin ) seperti obat-obat
NSAID (paracetamol,ibuprofen,na-diklofenat dll) dan obat steroid (deksametason,prednison
dll) sehingga mediator nyeri tersebut sedikit sampai ke otak. Cara lain untuk tidak tejadi sakit
adalah mengganggu proses pembacaan otak terhadap impuls yang dikirim oleh mediator nyeri,
cara ini lah yang dimaksudkan oleh pak wito, kalau kita yakin tidak sakit otak akan tersugesti
oleh apa yang kita yakini dan membiarkan proses pembacaanya, sungguh besar kekuatan
sugesti ini, kekuatan inilah yang digunakan untuk para ahli hipnotis untuk mengendalikan
korbanya. Rasa sakit yang kita alami tergantung dari kita yang mengalaminya ambil contoh
penyakit mag , sebenarnya penyakit ini bukan karena makanan , penyakit ini muncul karena
kesalah kita sendiri, ketika kita lapar dalam otak kita pasti memikirkan makanan, sehingga
lambung mengeluarkan asamnya untuk mencerna makanan yang kita pikirkan tadi padahal
dilambung tidak ada makanan,itulah bagaimana segesti mempengaruhi tubuh kita, karna kita
menanamkan ke dalam otak kita kata “makanan”. Kalau kita yakin,tidak memikirkan lapar itu

maka tubuh juga tidak melakukan apa-apa. Contoh lainnya ada sebuah cerita ketika terjadi
gempa bumi seseorang dengan paniknya nekat loncat dari lantai 2, ketika ditanya orang itu
mengaku tidak ada yang sakit atas perbuatannya tadi. Orang itu tidak merasakan sakit karena
dia tidak memikirkannya, rasa sakit muncul kalau kita memikirkannya, ini berarti sudah masuk
dalam proses persepsi. Itulah rahasia orang-orang yang melakukan atraksi-atraksi mematahkan
kayu atau besi dengan tangan mereka. Awalnya mereka bermodalkan keyakinan kalau mereka
bisa dan tidak sakit, tetapi kalau ada sedikit keraguan dalam melakukannya pasti pada akhirnya
ada sedikit rasa sakit yang di alami, ada hadist yang mengatakan “kalau ada keraguan dalam
dirimu maka tinggalkan lah” oleh sebab itu percaya diri harus bena-benar mantap.mungkin
benar kalau di bahasakan dalam bahasa matematika “ keyakinan akan berbanding terbalik
dengan rasa sakit” kalau rasa yakin kita begitu besar maka rasa sakit itu kecil, sebaliknya rasa
keyakinan kita kurang maka sakit yang dialami pastilah besar.
Readmore...