Pages

MENGENAL PERGURUAN THIFAN PO KHAN

MENGENAL PERGURUAN THIFAN PO KHAN


Inilah  jenis beladiri yang lekat dengan dakwah Islam. Meskipun berasal dari negeri yang bukan merupakan pusat penyebaran Islam, namun dalam perkembangannya tatacara latihan dan pemilihan materi pelajarannya sangat dipengaruhi oleh aqidah Islam. Konon, pernah di suatu masa orang yang boleh mempelajari beladiri ini harus hafal Al-Qur’an dan minimal seribu hadits.
Ulasan sejarah perguruan ini tak lepas dari kitab-kitab yang menjadi pedoman intern keluarga besar Thifan Pokhan, yaitu Kitab Zhodam yang berisi riwayat Thifan Pokhan, serta Kitab Thifan Pokhan sendiri yang memuat teknik-teknik bela diri.  Keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu pada tahun 1920 dari bahasa aslinya, Urwun.

Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan Cina yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru. Namun kalau kita simak dalam atlas dunia, yang akan kita temukan adalah nama Turfan, daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah Cina Utara.
Turkistan Barat dijajah oleh Rusia yang memasukkannya ke dalam wilayah Uni Sovyet. Sebelum Islam datang ke daerah ini, beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati telah memiliki sejenis ilmu bela diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan “kagrul” yang dipadukan dengan pengaturan napas Kampa.

Dakwah Islam mulai disebarkan di Turkistan sekitar dua abad setelah hijriah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Zhodam: “Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah Cina arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatup kedua belah tangan, lambang-lambang dan segala istilah.” (ZHODAM, Telif Syiharani, halaman 9).

Menurut M. Rafiq Khan dalam bukunya “Islam di Tiongkok”, orang muslim pertama yang datang ke Tiongkok terjadi pada jaman pemerintahan Tai Tsung (627-650 Masehi), seorang kaisar kedua dari Dinasti T’ang. Dituliskan pula bahwa selama Pemerintahan Tai Chong (Kaisar ke-2 dari Dinasti Tsung tahun 960-1270 Masehi) Tiongkok diserbu oleh penguasa Muslim dari Kashgharia, yaitu Baghra Khan beserta pasukannya, lalu menduduki Sin Kiang.

Dari uraian di atas dapat dilihat bagaimana hubungan atau interaksi antara dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai ma cam beladiri di kawasan Tiongkok sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Pokhan berarti “Kepalan Tangan Bangsawan Thifan”.  Beladiri ini mempunyai riwayat tersendiri yang khas sebagaimana diceritakan dalam Kitab yang bernama Zhodam.

0 komentar:

Posting Komentar